Postingan

Etu, Tinju Adat di Boawae Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Nasional

Gambar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Anies Baswedan menetapkan Etu (Tinju Adat) sebagai warisan Budaya Nasional. Penetapan Etu sebagai warisan budaya nasional ditandai dengan penyerahan plakat penghargaan dari Menteri Pendidikan melalui Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi  NTT , Valentinus Balu kepada Bupati Nagekeo, Elias Djo di Kampung Adat Boawae, Kecamatan Boawae,  Kabupaten Nagekeo , Senin (20/6/2016). Penyerahan penghargaan itu bertepatan dengan pelaksanaan Tinju Adat Suku Deu yang mendiami Kampung Adat Boawae. Bupati Nagekeo Elias Djo mengatakan sebuah kebanggaan yang patut disyukuri karena secara nasional Etu di Boawae atau Mbela di Mbay telah diakui sebagai warisan budaya nasional sehingga perlu dipertahankan. Bupati Nagekeo saat itu hadir bersama Bupati Ngada Marianus Sae, Wakil Bupati Nagekeo Paulinus Yohanes Nuwa Veto serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD...

Asyiknya Mencoba Wisata Mata Air Panas di Soa, Bajawa, Flores, NTT

Gambar
Pemandian Air Panas Mengeruda  adalah salah satu pemandian air panas alami yang terdapat di Mengeruda,Desa Piga Kecamatan Soa, Kota  Bajawa   Kabupaten Ngada ,  NTT . Sumber mata air pemandian ini berasal dari Gunung Inelika di Bajawa. Air panas di sini dikenal memiliki khasiat bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit sebab tingkat kepanasannya layak untuk dijadikan sebagai media terapi.  Selain karena suhunya, kandungan belerang serta zat vulkanis lain yang berasal dari magma bumi yang membuat air panas juga memberikan khasiat menyehatkan. Pemandian Air Panas Mengeruda di Kota Bajawa Bajawa adalah daerah pegunungan yang dilewati setelah  Ruteng . Tempat pemandian air panas Soa terletak sekitar 18 km dari pusat kota Bajawa, atau perjalanan dari Labuan Bajo selama 8 jam via darat dengan menggunakan  mobil . Pemandian ini merupakan salah satu daya tarik utama pariwisata di Bajawa yang diminati wisatawan lokal bahkan ma...

Kampung Bena, Kampung Megalitikum Dalam Pelukan Gunung Inerie

Gambar
Di dalam Kampung Bena ini ada batu-batu runcing berukuran besar. Formasi batu berusia 120o tahun yang ada di dalam kampung tersebut membuat pengunjung berasa ada dalam zaman megalitikum. Selain itu ada pula batu seperti lapangan yang bertingkat di tengah-tengah kampung yang biasanya digunakan untuk berteduh di bawah payung rumbia. Menurut kepala suku Bena, batu-batuan yang tersusun vertikal di kampung tersebut merupakan kuburan leluhur mereka yang sudah berumur ribuan tahun. Kampung Bena Memiliki 9 Suku suku kampung bena via  http://travel.kompas.com Di Kampung Bena ada 45 rumah mengelilingi halaman tengah kampung yang terdapat ngadhu, yaitu simbol kekerabatan dari generasi ke generasi. Ada 9 suku dari 45 rumah yang saling berhadap-hadapan tersebut, yaitu suku Dizi, suku Dizi Azi, suku Wahto, suku Ago, suku Deru Solamae, suku Deru Lalulewa, suku Khopa, dan suku Ngada. Suku-suku tersebut memiliki perbedaan tingkatan, dan tingkatan yang paling pertama adalah suku yang di...

Menengok Kejaiban Gua Batu Cermin di Flores

Gambar
Alam Flores memang menakjubkan. Sebut saja Gua Batu Cermin, di mana ada banyak objek menarik yang bisa dilihat langsung oleh turis di sana. Gua Batu Cermin ada di Wae Kesambi, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Ini termasuk objek wisata yang banyak dikunjungi turis di sekitar Labuan Bajo. detikTravel sempat mengunjunginya beberapa waktu lalu. Dari gerbang depan, traveler akan diarahkan ke loket untuk membayar tiket masuk terlebih dahulu. Kemudian lanjut berjalan kaki melewati jalan setapak dengan pohon bambu di kanan kirinya, hingga tiba di mulut gua. Sampai di mulut gua, ada sejumlah anak tangga yang harus dinaiki traveler untuk masuk ke dalam. Nah, sampai di sini turis akan diminta memakai helm dan membawa senter yang telah disediakan. Jelajah gua pun dimulai! (Kurnia/detikTravel) Pintu masuknya setinggi sekitar setengah meter saja jadi harus menunduk dan menyelakan senter karena tempatnya gelap. Setelah masuk, keajaiban gua mulai terlihat. D...

Keindahan Pasir Putih Pantai Nangateke di Flores

Gambar
KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR   Kotajogo, pantai berpasir putih di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. USIA  Kabupaten Nagekeo, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur baru memasuki tujuh tahun, namun, kabupaten ini menyimpan kekayaan pariwisata, baik keutuhan rumah adat, maupun berbagai tari-tarian, keunikan ETU atau tinju adat. Kekayaan pariwisata Kabupaten Nagekeo masih sangat asli dan membutuhkan promosi secara terus menerus ke tingkat internasional, Asia, dan Nusantara. Setelah kita berkeliling mengunjungi Pantai Pasir Putih Rii Ta, di Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, dan juga mata kita dimanjakan oleh keunikan batu kodok  (frog stones) , serta keaslian rumah adat Kampung Tutubhada dan Kampung Boawae. Dalam keadaan badan sedikit lelah, kita bisa mandi dan berjemur di Pantai Pasir Putih Nangateke serta kita bisa berkeliling dengan perahu nelayan di Pantai Kotajogo, mengelilingi Tanjung Todo, hutan bakau, di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae di...

Sawah Berbentuk Jaring Laba-Laba di Manggarai ini, Hanya Satu-Satunya di Dunia

Gambar
Petani padi sawah hampir dapat dijumpai di 8 kabupaten yang ada di pulau Flores. Namun yang terbanyak berada sisi barat, di tiga kabupaten yang dulunya satu kabupaten Manggarai, sebelum dimekarkan menjadi Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat. Namun bukan saja hasil sawahnya. Keunikan sawah di Manggarai seperti di Kecamatan Lembor Manggarai Barat, Cancar di Kecamatan Ruteng Manggarai dan Kampung Rawang, Kecamatan Lambaleda Manggarai Timur adalah pada bentuknya. Ya, sawah di area ini berbentuk seperti jaring laba-laba atau yang disebut lodok dalam bahasa lokal. Bentuk sawah unik ini, bagi masyarakat Manggarai terkait dengan fungsi sawah yang terkait dengan pola pengelolaan lahan secara adat. Lingko, demikian sistem pembagian sawah disebut, merupakan tanah adat yang dimiliki secara komunal untuk memenuhi kebutuhan bersama masyarakat adat yang pembagiannya dilakukan oleh ketua adat. Filosofi Lodok dan Jari Tangan Marius Ardu Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekono...

Wae Rebo, Desa Tradisional Terindah di Indonesia

Gambar
DESA  Wae Rebo di Flores yang terletak pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut ini layaknya sebuah surga yang  berada di atas awan. Perlu perjuangan untuk bisa mencapainya, namun apa yang didapat ketika sampai ke lokasi sebanding dengan perjalanan yang dilalui. Pemandangan alam berupa gunung-gunung berpadu dengan 7 rumah adat berbentuk kerucut akan memberi kesan tersendiri bagi setiap pengunjung ynag pernah datang ke Desa Wae Rebo. Desa Wae Rebo berada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk bisa sampai ke lokasi memang tidak mudah karena letaknya yang di atas gunung. Perlu tenaga ekstra untuk melakukan perjalanan kaki selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 jam. Tergantung kondisi fisik karena trekking menuju desa Wae Rebo mendaki sejauh 7 km. Desa Wae Rebo berada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.  (BARRY KUSUMA) Desa Wae Rebo saya sebut sebagai desa terindah di Indonesia...